Cerita Tragedi Malam Pengantin 9 Romantis -
Barulah
kulihat pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar hebat
diatas tubuh korbannya yang pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa
sepengetahuan gadis muda belia nan cantik ini, bajingan ini memuntahkan
segenap akhir puncak dari nafsunya yang meledak-ledak kedalam tubuhnya.
Paha yang terbuka membentuk huruf "V" dari tubuh gadis itu ditekannya
kuat-kuat. Tubuh kekarnya seakan telah lekat menjadi satu dengan
korbannya dan tanpa aku sadari sebenarnya lelaki itu sedang memuntahkan
seluruh persediaan cairan mani lelakinya yang sejak tadi tersimpan di
kedua belah biji pelir besarnya nan perkasa. Tanpa sepengetahuanku sama
sekali cairan kontol lelaki itu yang mengandung benih-benih cintanya
kini muncrat-muncrat mengisi rongga rahim gadis itu yang tengah dalam
keadaan subur malam itu.
"Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!",
benih lelaki itu begitu tersembur dengan sangat cepat menyemburat kuat
ke dalam isi dasar belahan memek gadis itu yang dikangkanginya tanpa
pelindung sama sekali ini.
Bahkan aku kini dapat melihat rembesan
lendir mani lelaki jahanam itu keluar dari celah-celah memeknya yang
masih menelan penuh keseluruhan dari batang kontol perkasanya itu
didalamnya sampai melumuri lubang anusnya, bahkan sampai menetes-netes
ke permukaan sprei pengantin itu dibawahnya setelah meleleh di bongkahan
pantat sang dara belia yang terkalahkan. Saking terlampau banyaknya
lendir nista dari lelaki itu sehingga membuat seluruh rongga rahim gadis
belia nan mungil ini kini tak sanggup lagi untuk menampung semuanya.
Dan
kini kedua tungkai kaki milik gadis yang masih tak sadarkan diri ini
diangkat tinggi-tinggi oleh sang bajingan tersebut hingga belahan
bongkahan daging pantatnya yang terbuka telah sejajar dengan dada
berbulu milik sang lelaki jantan penakluk si kembang desa ini. Permukaan
dada itu digesek-gesekkan pada bongkahan pantat dara bunga yang telah
berhasil dipetik keindahannya ini olehnya seraya menyaksikan memeknya
yang telah banjir dilumuri oleh lendir putih kentalnya.
Dalam
posisi yang setengah menggantung demikian tubuh telanjang dara itu hanya
dapat bertumpu pada kedua belahan pundaknya yang tertekuk seperti udang
dengan kedua kaki terbuka mengangkang diudara. Alhasil belahan lubang
memeknya yang telah penuh oleh cairan lendir mani lelaki itu terjungkit
keatas dan agaknya memang lelaki itu menginginkan tubuh korbannya
bertahan pada posisi itu agar benih spermanya yang telah ia muntahkan
tadi dapat membuahi rahim korbannya ini. Benar-benar kepala rampok itu
seorang maniak tulen yang sangat dahsyat dan brutal aksinya tersebut
serta membuatku semakin ngeper saja karena takut tertangkap basah pula
olehnya. Sepuluh menit ia hanya terpaku sambil tetap menahan tungkai
kaki gadis itu yang terkapar tanpa perlawanan lagi dan terus terpekur
menatap lubang kencing pada selangkangan dara ini nan merekah.
Kepala
rampok itu turun dari ranjang pelaminan korbannya dengan senyum
kemenangan, ia segera mengemasi perhiasan-perhiasan yang tadi gadis itu
kenakan, bahkan cincin kawin berlian kepunyaannya telah dilolosi pula
dari jari manis lentiknya yang masih belum sadar dari pingsannya setelah
dinodai oleh lelaki ini. Dilantai bawah kamar pengantin itu telah
berserakkan oleh ceceran kain yang dulunya melekat ditubuh keduanya dan
diraihnya sepatu putih sang mempelai wanitanya untuk kemudian diendusi
dalamnya tempat kaki gadis itu biasa melekat disitu.
Tampaknya ia
sangat menikmati hal tersebut, lalu celana dalam gadis itu juga kembali
diciuminya sampai aku berpikir bahwa lelaki ini benar-benar telah
dibatas ambang normal manusia pada umumnya. laci meja riasnya
diacak-acak dan mengambil barang-barang berharga yang terdapat
didalamnya, demikian pula isi lemari pakaian korbannya lalu semuanya
dikumpulkan dalam satu kantung plastik hitam siap untuk dibawa pergi.
Setelah itu ia keluar dari kamar itu meninggalkan tubuh gadis belia yang
telah digagahinya secara sadis sepanjang malam sambil membawa ceceran
pakaiannya sendiri.
Kira-kira pada pukul satu dini hari, tubuh
kepala rampok itu meloncati pagar sambil menggendong karung hasil
rampasannya dari rumah sebelah sebelum menghilang di kegelapan malam.
Tubuh dara itu masih terbujur lemas di ranjangnya, namun kini aku
melihat salah seorang anak buahnya membuka pintu kamar dimana gadis
belia ini tertidur. Sambil mengendap-endap dirinya mendekati dan
menaikku ranjang peraduan itu dengan tersenyum-senyum mesum. Tangannya
yang kurang ajar mencolek-colek tubuh telanjang itu serta berusaha
membangunkan tubuh dara molek itu yang masih terlentang indah menantang
di matanya ini.
Demi mengetahui bahwa gadis ini sudah pingsan, ia
merentangkan kedua belah gadis itu membentang terkangkang. Dilihatnya
memek wanita muda cantik nan dihiasi jembut kemaluannya telah penuh oleh
ceceran sperma yang telah mengering disana-sininya. Kedua jari telunjuk
dan jari tengahnya secara bersamaan dicelupkan kedalam belahan
terlarang dari gadis itu nan terbuka. Terasa begitu hangat dan lunak
dinding keintiman yang berada didalamnya. Ketika dikeluarkan kedua jari
itu telah berlumur cairan vaginanya yang telah menyatu dengan bercak
darah kesuciannya disana sini sebagai bukti nyata bahwa keperawanannya
sudah dimakan oleh bossnya dan dialah lelaki pertama yang berhasil
memerawani tubuhnya.
Walaupun begitu ia tetap akan mengambil
jatah bagiannya pula untuk menggarap gadis tersebut dengan berpatokan
bahwa memek wanita bisa untuk di "salome", alias satu lobang untuk
rame-rame. Ia mengambil plester dari saku celananya lalu memplester
rapat kedua mulut bibir dara itu yang terkatup, lalu kedua tangannya
dijadikan satu ke atas kepalanya kemudian diikatkan dalam posisi berdiri
diatas papan atas yang membentang diatas tiang kayu kelambu ranjang
perkawinan itu dengan susah payah ia merengkuh tubuh telanjang si dara
yang masih lemas itu agar dapat diatur posisi enakknya untuk digarap
olehnya.
Pada laci meja rias gadis tersebut kini ia menemukan
sebotol parfume yang beraroma tajam, lalu ia lekatkan ke lubang hidung
gadis itu untuk menyadarkannya. Dara itu membuka kedua belah pelupuk
matanya yang cantik. Bola matanya yang bulat bersih bersinar itu kini
terbeliak terkejut mendapati dirinya sudah tergantung dengan kedua
tangannya telah terikat diatas kepalanya. Lelaki itu dengan liarnya
telah mengemuti puting payudaranya dan sudah dalam keadaan telanjang
pula, ketiak dara ini tak luput dari sasaran sapuan lidahnya yang sudah
konak ini. Betapa malang nian penderitaan yang harus ditanggung oleh
gadis belia yang telah ternodai sedangkan suaminya telah dibantai secara
keji para garong itu tanpa ampun.
Lelaki yang kedua ini
membasahi sekujur tubuh bugilnya nan begitu sedap dipandang mata serta
menawan hati segenap pria dan aku yakin takkan ada seorangpun lelaki
yang akan menolak bersebadan dengannya. Seperti mandi kucing saja ia
menikmati setiap lekuk liku tubuh telanjang gadis itu yang membakar
birahi kejantanannya kini sampai sekujur tubuh gadis itu dilumuri semua
oleh cairan ludahnya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki tanpa
perlawanan yang berarti. Kulihat tatapan gadis itu telah kosong kedepan
saat dicumbui lelaki kedua yang merupakan salah satu anak buah dari
ketiga garong yang menyatroni rumah barunya ini.
Harga dirinya
telah hancur lebur serta kehormatannya telah hilang dari tubuhnya. Sang
bunga desa yang sedang mekar-mekarnya ini di tengah usianya nan belia
telah terpetik sudah. Keperawanannya telah ludes tandas dicicipi para
lelaki laknat ini. Lelaki kedua ini telah berdiri berhadapan dengan
tubuhnya yang telanjang siap untuk menerkam mangsanya, sedangkan tungkai
kaki kiri gadis itu yang dalam posisi berdiri tersebut ditekuk lututnya
dan ditahan oleh lengan kanannya sehingga setengah mengangkang.Batang
pelirnya yang tak sebesar kepunyaan bossnya tadi tampak sudah tegang
mengacung. Diarahkannya kontolnya itu ke dalam belahan lubang kencing
gadis itu untuk kemudian dibenamkan secara paksa.
"Bless..
blesek!", habislah sudah kontol itu tertelan oleh memek cewek nan cantik
ini. Dientotnya cewek pengantin ini dengan tak kalah buasnya dengan
sang bossnya tadi.
Meskipun sang malam telah turun dari
peraduannya, namun tak membuatku menjadi mengantuk, malahan aku semakin
bersemangat saja menyaksikan aksi pelecehan seksual yang tengah
dilakukan oleh lelaki kedua ini terhadap korbannya. Birahinya begitu
meletup-letup saat mengentoti vagina gadis malang ini. Kedua belah
testisnya menampar-nampar pantat dara ramping nan montok begitu
menggemaskan itu. Pinggul lelaki itu bergoyang-goyang luwes diantara
rekahan pahanya yang terbuka. Kaki kirinya sang dara yang tengah dientot
sambil berdiri oleh lelaki ini tampak terguncang-guncang hebat.
Kedua
tubuh yang menyatu di malam itu seperti pertunjukkan tarian striptis
nan penuh dengan nuansa erotis. Rambut hitam panjang sebahu gadis itu
bahkan sampai tersibak-sibak kekanan dan kiri dari sisi wajahnya yang
sudah tanpa ekspresi lagi. Pompaan pada tubuhnya yang tergantung itu
terus dilancarkan oleh lelaki kedua ini nan bertubi-tubi menghujam
kedalam lubang intimnya seakan tiada henti-hentinya. Punggung belakang
dara belia nan polos itu dielus-elus oleh tangan-tangan jahil yang
kurang ajar dari bajingan kedua ini. Kulit montok nan halus itu begitu
licin dan sensual saat diraba disela-sela entotan pada bibir memeknya
yang telah penuh oleh sumpalan batang pelirnya, sehingga turut
bergelinjang meliuk-liuk manja dalam dekapan pelaku pemerkosaan terhadap
gadis belia yang sangat cantik luar biasa ini.
Bersambung . . . . .
Home » cerita dewasa » Cerita Tragedi Malam Pengantin 9 Romantis
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.